Silabus Rpp Pjok Smp Mts Kurikulum 2013 Kelas Vii, Viii, Ix

Berikut ini ialah berkas Silabus RPP PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX. Download file format .docx Microsoft Word dan PDF.

 Berikut ini ialah berkas Silabus RPP PJOK  Silabus RPP PJOK SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX
Silabus RPP PJOK SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX

Silabus RPP PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas 7, 8, 9

Berikut ini kutipan teks dari isi berkas Silabus RPP PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX:

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas VII
B. Kelas VIII
C. Kelas IX

III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Contoh Silabus Satuan Pendidikan Kelas VII
B. Contoh Silabus Satuan Pendidikan Kelas VIII
C. Contoh Silabus Satuan Pendidikan Kelas IX

IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas VII
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas VIII
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IX

Rasional
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran pada Kurikulum 2013. PJOK merupakan bab integral dari acara pendidikan nasional, bertujuan untuk membuatkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan higienis melalui pembekalan pengalaman berguru memakai acara jasmani terpilih yang dilakukan secara sistematis yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Silabus ini merupakan contoh bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran biar siswa bisa membuatkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan higienis sesuai dengan tujuan.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan menawarkan kesempatan kepada guru untuk mengembangkannya lagi sesuai kebutuhan dan mengakomodasi keungulan- keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus meliputi kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang untuk mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran yang termuat di dalam silabus ini merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup membuatkan banyak sekali kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan siswa.

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Setelah mengikuti pembelajaran PJOK, siswa mempunyai sikap, pengetahuan, keterampilan gerak, serta meningkatnya derajat kebugaran jasmani yang sanggup digunakan/berguna untuk acara hidup keseharian, rekreasi, dan menyalurkan talenta dan minat berolahraga, hidup sehat dan aktif sepanjang hayat yang dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Esa, disiplin, menghargai perbedaan, kerja sama, sportif, tanggung jawab, dan jujur, serta kearifan lokal yang relevan.

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari PJOK di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah
Pengembangan kompetensi mata pelajaran PJOK didasarkan pada perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan siswa. Khusus untuk pengembangan kompetensi pada ranah fisik dan motorik, pengembangan kompetensi mata pelajaran PJOK didasarkan pada prinsip pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerak.

Kompetensi Yang Diharapkan
Tercapainya kompetensi pengembangan gerak spesifik dan pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam, gerak berirama, acara air, dan materi kesehatan.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah

Kerangka pengembangan kurikulum PJOK SMP/MTs kelas VII s.d IX mengikuti elemen pengorganisasi kompetensi dasar yaitu: Kompetensi Inti (Kompetensi Inti pada kelas VII sd IX). Kompetensi Inti dijadikan sebagai payung untuk menjabarkan kompetensi dasar mata pelajaran.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak eksklusif (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran PJOK serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam membuatkan huruf siswa lebih lanjut.

Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) mengacu pada Kompetensi Inti (KI) yang diubahsuaikan dengan karakteristik mata pelajaran PJOK dan psiko-pedagogi.

Ruang lingkup pembelajaran PJOK untuk SMP/MTs terdiri dari:
  1. Aktivitas permainan bola besar dan bola kecil
  2. Aktivitas beladiri
  3. Aktivitas atletik
  4. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
  5. Aktivitas senam
  6. Aktivitas gerak berirama
  7. Aktivitas air dan keselamatan diri
  8. Kesehatan
Pembelajaran
Mata pelajaran PJOK SMP/MTs dijabarkan ke dalam 8 ruang lingkup (strand). Pada ruang lingkup permainan bola besar dan bola kecil sekolah sanggup menentukan satu atau beberapa jenis permainan bola besar maupun bola kecil sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana yang tersedia dan kemampuan guru dalam mengajar. Pada kompetensi dasar seni beladiri, sekolah sanggup menentukan sesuai dengan kemampuan guru dan kesukaan siswa, dan untuk ruang lingkup renang, apabila sekolah tidak mempunyai sarana dan prasarana maka boleh tidak diajarkan di sekolah.

Kompetensi dasar mata pelajaran PJOK meliputi kompetensi dasar Sikap (spiritual dan sosial), kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan. Kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan harus diajarkan secara bersamaan dalam pembelajaran praktik. Hal ini terkait pula dengan ketersedian waktu pembelajaran PJOK di SMP/MTs, yaitu tiga jam pembelajaran (@ 40 menit) per minggu. Tiga jam pembelajaran per ahad tersebut sanggup diatur sebagai berikut:
a. Melakukan kegiatan berguru mengajar dalam 1 kali pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktunya ialah 120 menit.
b. Melakukan kegiatan berguru mengajar dalam 2 kali pertemuan dalam satu minggu, pertemuan pertama 2 jam pelajaran dan pertemuan kedua 1 jam pelajaran atau sebaliknya, misalnya: pada Hari Selasa 2 jam pelajaran dan Kamis 1 jam pelajaran, atau sebaliknya (1 jam pembelajaran tidak harus dipakai sebagai jam pembelajaran untuk teori).
c. Melakukan kegiatan berguru mengajar 2 kali pertemuan dalam satu hari, pertemuan pertama 2 jam pelajaran dan pertemuan kedua 1 jam pelajaran atau sebaliknya, misalnya: pada Hari Selasa, 2 jam pelajaran pertama dan kedua, kemudian dilanjutkan dengan 1 jam pelajaran pada jam ketujuh (1 jam pembelajaran tidak harus dipakai sebagai jam pembelajaran untuk teori).

Pembelajaran mata pelajaran PJOK sanggup memakai banyak sekali pendekatan, diantaranya ialah pendekatan saintifik, Contoh penerapan pendekatan saintifik pada Kompetensi Dasar: 3.1 Memahami konsep gerak spesifik dalam banyak sekali permainan bola besar sederhana dan atau tradisional dan 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam banyak sekali permainan bola besar sederhana dan atau tradisional.

Aktivitas pembelajaran:
a. Mengamati gerakan menendang bola memakai banyak sekali bab kaki yang dilakukan teman/guru atau tayangan video.
b. Mempertanyakan perihal gerak spesifik menendang bola, misalnya; bagaimana pergerakan bola apabila bola ditendang pada titik bawah/tengah/atas bola, jenis tendangan manakah yang lebih akurat mencapai sasaran, dengan kaki bab manakah yang paling jauh tendangannya.
c. Memperagakan gerak menendang bola secara berpasangan atau berkelompok untuk menemukan balasan pertanyaan sebelumnya dengan memperlihatkan sikap kerjasama, toleransi, dan disiplin.
d. Menerapkan banyak sekali keterampilan menendang dalam permainan sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi.

Selain pendekatan saintifik, yang lazim dipakai di dalam pembelajaran PJOK juga sanggup diterapkan gaya mengajar komando, penugasan, resiprokal, periksa sendiri, inklusi, penemuan terbimbing, divergen, dan berprogram individual. 

Setiap gaya mengajar tersebut mempunyai anatomi, karakteristik, serta langkah-langkah yang berbeda, contohnya penggunaan model pembelajaran dengan gaya komando yang hanya sekedar memberi contoh melalui demonstrasi kemudian kemudian siswa melaksanakan sesuai komando, hal ini berbeda dengan langkah yang ada pada gaya mengajar resiprokal misalnya. Setiap pelaksanaan pembelajaran dimulai dari klarifikasi mengenai tujuan, dan skenario pembelajaran kepada siswa, dilanjutkan dengan langkah-langkah operasional inti pembelajaran dengan banyak sekali model, pendekatan, metode, strategi, dan gaya mengajar, serta penilaian, penyimpulan, dan refleksi. Berikut ialah citra langkah langkah inti banyak sekali gaya mengajar yang gampang untuk dipakai dalam pembelajaran PJOK.
a. Komando, dimulai dari proteksi gosip dan peragaan banyak sekali keterampilan yang akan dipelajari, memberi kesempatan siswa untuk mencoba, mengatur giliran untuk mempraktikkan banyak sekali keterampilan, dan menawarkan komando kepada siswa untuk bergerak sesuai gilirannya. Guru menawarkan umpan balik secara eksklusif maupun tertunda kepada siswa yang memerlukan secara klasikal.
b. Latihan/penugasan, diharapkan materi latih berupa lembar kiprah yang harus dipersiapkan oleh guru. Langkah pembelajaran dimulai dari membagi dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kiprah yang harus dikerjakan. Siswa melaksanakan kiprah gerak sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar tugas. Guru menawarkan umpan balik secara eksklusif kepada siswa selama proses pelaksanaan kiprah berlangsung. Siswa sanggup diorganisir secara perorangan, berpasangan, berkelompok, maupun klasikal dalam melaksanakan tugas/latihan.
c. Resiprokal, pembelajaran diawali dengan memberikan tujuan pembelajaran dan langkah pembelajan. Langkah selanjutnya siswa dengan pasangannya membaca teks dan mengamati gambar banyak sekali keterampilan pada lembar kerja yang dibagikan guru, Pemeran pelaku mencobakan keterampilan yang terdapat di dalam lembar kerja, dan pengamat melaksanakan pengamatan terhadap keterampilan yang dilakukan oleh pelaku. Jika terjadi kesalahan (keterampilan yang tidak sesuai dengan LKS) kiprah pengamat menawarkan masukan untuk dilakukan perbaikan. Langkah yang sama dilakukan sesudah terjadi pergantian kiprah siswa yang semula menjadi pelaku akan berperan sebagai pengamat, demikian juga sebaliknya. Umpan balik dalam pembelajaran ini diperoleh dari sesama siswa (pasangannya).
d. Periksa sendiri (selfcheck), gaya mengajar ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menilik kemampuan dirinya dibandingkan dengan kiprah gerak yang ada pada lembar periksa sendiri. Pernyataan ini berimplikasi bahwa guru harus menyediakan lembar periksa sendiri sebelum pembelajaran dilaksanakan. Lembar ini dibagikan, siswa mendapatkan dan mempelajari serta mempraktikkan sesuai jumlah pengulangan yang disarankan. Jika siswa telah menguasai keterampilan ke-1, maka dipersilahkan untuk melanjutkan menuju keterampilan selanjutnya, dan jikalau belum maka harus mengulang kembali keterampilan tersebut. Demikian selanjutnya hingga keterampilan ke-n. Umpan balik dengan memakai gaya mengajar ini disediakan dalam lembar periksa sendiri, dan secara intrinsik (intrinsic feedback) oleh siswa.
e. Inklusi, gaya mengajar ini memerlukan analisis faktor-faktor modifikasi sebelum diterapkan. Faktor-faktor modifikasi diharapkan untuk memfasilitasi siswa biar sanggup berguru secara aktif sesuai dengan kemampuannya. Memiringkan mistar dalam pembelajaran lompat tinggi, mendekatkan jarak garis dalam permainan bolavoli, menurunkan keranjang pada pembelajaran shooting bolabasket merupakan contoh modifikasi biar seluruh siswa sanggup belajar.

Dari penerapan banyak sekali gaya mengajar tersebut nilai-nilai yang sanggup dikembangkan ialah disiplin, tanggung jawab, kerja sama, sportivitas, selain kecakapan hidup dalam berkomunikasi dengan orang lain baik sebagai pembicara maupun pendengar yang baik, serta nillai-nilai lain sebagai efek samping (nurturant effect) dalam proses pembelajaran.

Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data perihal proses dan hasil berguru siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi gosip yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan sesudah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk). Kebijakan evaluasi untuk implementasi Kurikulum 2013 memakai evaluasi autentik merupakan evaluasi yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses dan hasil.

Substansi sikap dinilai melalui observasi selama proses pembelajaran ialah sikap sportif, jujur, kompetitif, sungguh-sungguh, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, kerja sama, percaya diri, dan berani yang sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam membuatkan huruf siswa. Substansi pengetahuan yang dinilai ialah prinsip, konsep dan mekanisme gerak. Sedangkan untuk keterampilan yang dinilai ialah kecakapan dalam melaksanakan satu keterampilan gerak.

Selain itu, yang perlu diperhatikan oleh guru dalam evaluasi pembelajaran ialah evaluasi terhadap derajat kesehatan dan kebugaran jasmani siswa, serta sarana dan prasarana pembelajaran untuk menjamin keamanan dan keselamatan siswa. Penilaian kesehatan, kebugaran, dan sarana prasarana dilakukan secara periodik, dimulai di awal tahun pelajaran sebagai bab dari proses diagnosis, serta pada pertengahan dan simpulan tahun pelajaran untuk melihat perkembangan dan sebagai dasar penyusunan acara selanjutnya.

Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini sanggup diubahsuaikan dan diperkaya dengan konteks lokal atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil berguru pada siswa terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut dilakukan biar siswa tetap berada pada budayanya, mengenal dan menyayangi alam dan sosial di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia. Sejalan dengan karakteristik pendidikan periode 21 yang memanfaatkan teknologi gosip dan komunikasi, pembelajaran PJOK dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi gosip dan komunikasi sebagai media dan sumber berguru di samping buku guru dan buku siswa yang ketika ini juga masih sanggup dipegunakan. Pemanfaatan TIK mendorong siswa dalam membuatkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan. Penerapan IT dalam pembelajaran PJOK seperti: pengamatan melalui tanyangan video, pengamatan melalui internet, proteksi kiprah melalui internet dan pengumpulan kiprah melalui internet.

Bahan latih lain yang dipakai dalam pembelajaran PJOK ialah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lomba Kompetensi Siswa berisi pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram. Setiap Lomba Kompetensi Siswa berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/bahan yang diharapkan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan. Lomba Kompetensi Siswa berbentuk lembaran yang berisi tugas- kiprah guru kepada siswa yang diubahsuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Atau sanggup dikatakan juga bahwa Lomba Kompetensi Siswa ialah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bukan hanya kumpulan soal-soal. 

    Download Silabus RPP IPA SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Silabus RPP PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Silabus RPP PJOK SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX



    Download File:

    Silabus RPP PJOK SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX.pdf
    Silabus RPP PJOK SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX.docx


    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Silabus RPP PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMP MTs Kurikulum 2013 Kelas VII, VIII, IX. Semoga bisa bermanfaat.

    Belum ada Komentar untuk "Silabus Rpp Pjok Smp Mts Kurikulum 2013 Kelas Vii, Viii, Ix"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel